CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, 24 November 2008

bengkel bocah : terima bongkar dan tidak terima passang ....


Nadhira beraksi lagi. putri mungilku (???) yang genap berusia 3 tahun Oktober ini sibuk dengan proyek barunya. membongkar boneka barbi yang baru saja kemarin dibelikan abinya. boneka tersebut sudah terkulai tak berdaya dengan tangan dan kaki yang entah ada dimana. nadhira memang sering "mereparasi" mainannya dari sepeda sampai mainan mobilannya. ira sering kali melakukan hal ini pada barang baru yang menurutnya "aneh" sekedar ingin tahu ada apa di dalam mainannya atau darimana suara sirine yang keluar dari mainannya berasal. saat itu aku lihat dia menggumam sendiri dan berkata " oh, pelutnya kosong". ulah ira ini sering membuat aku senewen. bagaimana tidak barbie itu kan baru dibeli dan belinya pun pakai uang (ya iyalah..) masalahnya lagi, biasanya barang yang sudah dibongkar ira dijamin takkan pernah bisa kembali utuh. tapi hari ini aku belajar untuk sedikit meredam kesenewenanku. aku dekati putriku tersebut dan duduk disampingnya " sedang apa, cantik? sapaku sampai membelai rambut panjangnya. ira langsung menoleh dan menjawab pertanyaanku dengan lantang "ini,mi... iah mau tahu kalau berbi ini makan disimpan dimana? eh .. telnyata pelutnya kosong! aku tak bisa menahan tawaku mendengar jawaban polosnya. "kakak ...kakak, boneka kakak ini kan terbuat dari plastik, bukan manusia seperti kita. jadi dia tidak butuh makan dan minum seperti kita". "tapi kan dia punya mulut" gumamnya pelan tanpa menoleh kearahku sambil mengernyitkan dahinya.

anak seusia nadhira memang memiliki rasa ingin tahu dan semangat bereksplorasi yang sangat tinggi. otaknya dipenuhi rasa penasaran tentang apa yang menyebabkan mobil mainan bisa mengeluarkan bunyi sirine. bocah ini sangat ingin tahu mengapa orang bisa muat di televisi atau kenapa tantenya bisa berbicara di telpon tanpa ada wujud nyata di hadapannya. maka untuk memuaskan rasa ingin tahunya, biasanya anak-anak membongkar benda-benda tersebut.


menjadi jengkel dengan tingkah anak tentunya tidak menyelesaikan masalah. peran kita sebagai orangtua sebaiknya adalah berusaha memahami tahapan perkembangan anak. ulah anak kita itu bukan sekedar iseng,ngoprek atau menambah "pr" bagi ortunya. tetapi merupakan cara anak untuk mengembangkan kemampuannya mengenal lingkungan.


beri perhatian yang cukup. dampingi anak ketika sedang beraksi.perhatikan perkembangan belajar anak dan bantu ia menghadapi masalah tanpa mengambil alih masalah. sediakan juga sarana yang cukup, seperti permainan bongkar pasang yang banyak tersedia di pasaran. jika anggaran terbatas, maka jadilah orangtua yang kreatif dengan menciptakan permainan edukatif sendiri seperti puzzle buatan sendiri, dll.


semakin banyak hal hal yang bisa dieksplorasi anak, rasa ingin tahunya akan semakin terarah dan terpuaskan. harapan kita adalah, jika anak puas bermain dengan sarana yang disediakan, maka ia akan menghentikan atau mengurangi aktifitas bermain dengan benda-benda yang semestinya bukan mainannya. buat para ibu, jangan terlalu mudah tersulut emosi dengan tingkah anak kita yang luar biasa karena kita akan banyak kehilangan momen berharga dengan anak kita nantinya (cie..cie/ umiira@rocketmail.com)


1 komentar:

Bundanya ZnZ mengatakan...

cie...cie...juga ah untuk uminya Ira. Umi Ira ini memang luar biasa penuh cinta dan cinta. nyaman sekali bersama didekatnya karena selalu ada cerita cinta yang siap ditebarkan...
ah umi Ira ku cinta dirimu